- Bajakan oh bajakan, hampir semua konten digital di Indonesia ialah bajakan. Mulai dari film, musik, bahkan video game telah digerogoti virus pembajak.
Salah satu ranah yang paling mainstream ialah video game. Pembajakan game telah ada di Indonesia semenjak periode game retro, berlanjut ke kaset Playstation 1 dijual Rp 5000 per keping, padahal harga aslinya tidak serendah itu.
Parahnya lagi kaset-kaset tersebut dijual di kawasan umum menyerupai mall yang notabenenya ialah sentra perbelanjaan resmi yang keberadaannya disetujui oleh pihak pengembang dan pemerintah.
Entah kau mengetahuinya atau tidak, satu yang niscaya selama pernah berdomisili di Indonesia maka sanggup dikonfirmasi kalian juga pernah merasakan sejumlah game bajakan dari banyak sekali platform.
 |
| Setidaknya masih ada 16 persen pengguna original |
 |
| Membanggakan? |
Kabar baiknya sebagian sudah sadar dan berhenti memainkan game bajakan, mereka lebih menentukan menunggu harga game tersebut turun (jauh) daripada harus mencari judul game di situs-situs penyedia game bajakan.
Lantas bagaimana dengan yang masih bertahan dengan game-game bajakan? Sadarlah kawan, ini sudah 2017, bukan tahun 90an lagi. Berikut ada beberapa poin ini mungkin akan mengubah persepsimu perihal penggunaan game bajakan.
Tidak sebar/download game bajakan, kau taati UU ITE
UU ITE yang terbit semenjak 2008 selalu mengalami pembaharuan supaya semakin sesuai dengan perkembangan zaman. Sejak itu pula peraturan perihal distribusi kegiatan ilegal sudah dibahas.
Di samping UU ITE, ada juga Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang pelanggaran hak cipta. Menggunakan atau bahkan membuatkan game bajakan kemungkinan sanggup dikenai pasal berlapis.
"Ah biarin aja, kasusnya juga jarang"
Memang harus diakui aturan pembajakan di Indonesia tak seketat di negara barat. Namun dengan banyak orang melakukannya, itu bukan pembenaran bahwa kau juga boleh leluasa melaksanakan hal serupa.
Peraturan dibentuk untuk dipatuhi dan sanggup saja pertanggungjawabannya bukan di dunia.
Menghargai developer pembuat game
 |
| Ada orang-orang yang bekerja keras dibalik game yang dilepas ke pasaran |
Video game ialah karya, itulah yang dilakukan sejumlah orang di depan komputer yang menyebut diri mereka sebagai developer game. Pekerjaan ini tidak mudah, selain konsistensi mereka juga perlu pengorbanan.
Masih ingat developer indie asal Indonesia, Ozysoft dengan sejumlah proyek game mereka yang harus diulang sebab kerusakan pada media penyimpanan. Bayangkan apa rasanya kalau sehabis game tersebut rampung justru eksklusif dibobol. Selain rugi waktu dan tenaga, mereka tak sanggup uang.
 |
| Developer game juga manusia, butuh makan, butuh tidur, butuh uang. Pastikan kau tidak menciptakan kerja keras mereka menjadi sia-sia |
Kita tidak bicarakan developer besar, developer indie patut menjadi perhatian sebab dari sanalah bermula game-game besar. Tetapi amat disayangkan sebagian dari mereka bekerja dalam lingkungan yang tidak layak.
Developer besar juga tak luput dari kerugian akhir pembajakan. Misalnya RedOctane dengan game Guitar Hero yang cukup terkenal dinyatakan gulung tikar pada 2010. Lagu-lagu versi Indonesia dalam game tersebut merupakan teladan pembajakan dan secara perlahan menghancurkan developer dibaliknya.
Mau main online? Tentu tidak bisa
 |
| Rugi kalau hanya menikmati storyline saja |
Satu hal yang niscaya dari game bajakan, tidak ada santunan apapun dari developer. Entah itu update, perbaikan bug, sampai mode multiplayer yang menjadi kekuatan utama dari permainan.
Contohnya ialah GTA V, sanggup dikatakan sebagai game dengan mode multiplayer terbaik dan selalu diperbaharui permainannya. Sayangnya versi bajakan sama sekali tidak mendapat keistimewaan tersebut.
 |
| Mendapatkan bug/glitch dalam game? Tenang, gamer original akan sanggup perbaikan secepatnya |
Padahal kalau membeli versi original, game tersebut sanggup kau mainkan kapanpun serta tentunya update terpola selama game masih aktif mendapat perhatian dari kreatornya.
Ditambah lagi, fitur cloud save memungkinkan gamer untuk melanjutkan progres permainan meski log in di perangkat berbeda selama telah terinstal game yang dituju.
Kejutan dari developer kalau kau main game bajakan
 |
| Sejumlah developer sudah paham bahwa game mereka bakal segera dibajak |
Kejutan? Well, jangan berekspetasi developer merancang sebuah unsur kejutan yang manis. Contohnya EA dan Maxis ketika mengembangkan salah satu game terbaiknya The Sims 4.
Ketika gamer maminkan The Sims 4 versi bajakan, maka tampilan game akan pecah (pixelated) khas Minecraft, bahkan lebih jelek dari itu.
 |
| Tampilan permainan kian kabur kalau semakin usang dimainkan |
Atau Miror's Edge yang menentukan untuk mengurangi skill abjad utama sehingga menciptakan player bajakan putus asa ketika memainkannya.
 |
| Terhitung sebagai game yang sulit menjadi semakin sulit kalau memainkan versi bajakan |
Masih banyak lagi kejutan yang sengaja dirancang developer untuk troll para gamer bajakan. Dan tampaknya bakal menjadi demam isu mengingat developer indie juga mulai menyematkannya.
Download game bajakan sampai puluhan gigabyte, kemudian dikerjai developer, tertarik?
Game bajakan berpotensi disisipkan virus
 |
| Pernah disuruh mematikan antivirus ketika install game bajakan? Berhati-hatilah! |
Tampaknya alasan ini setidaknya membuatmu berpikir dua tiga kali sebelum download game bajakan. Pasalnya virus komputer semakin canggih dan mematikan.
Beberapa waktu kemudian lembaga diskusi komputer dihebohkan dengan virus Ransomware yang mengunci file-file di komputer dan kau harus membayar sejumlah uang (besar) ke penyebar virus biar sanggup mendapat file kembali.
 |
| Tidak semua virus sanggup ditaklukan antivirus, apalagi kalau kau telah memberi kelonggaran menyerupai membuka saluran instalasi game bajakan yang biasanya meminta mematikan antivirus |
Ternyata tidak ada solusi untuk mengembalikan file tanpa bayar. Intel, Europol, Amazon, bahkan Kaspersky hanya sanggup memberikan pencegahan sebelum infeksi.
Saya sangat yakin banyak orang terjebak disini. Faktanya proses instalasi game bajakan mengharuskan mematikan antivirus dan Firewall yang merupakan perlindungan dasar dari komputer. Dan pada ketika itulah, ketika keamanan lengah komputermu jadi sasaran.
FAQ
Q: Pernah download dan main game bajakan?
A: Iya pernah dulu, waktu belum paham perihal lisensi game. Beruntungnya kini sudah sedikit lebih mengerti.
Q: Apakah kini main game original?
A: Tentu saja, saya mengandalkan Steam, Origin, dan uPlay untuk database game.
Q: Berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk membeli game original?
A: Akumulasinya mencapai Rp 300.000. Saya punya puluhan judul game.
Q: Duit segitu kok sanggup mampu banyak?
A: Beli selagi diskon, kemudian manfaatkan giveaway yang sering diadakan oleh developer. Sekitar 80% game original yang saya miliki nggak bayar, bahkan tak sedikit yang berada di kelas AAA 😛
Q: Saya kan masih pelajar, untuk beli game kayaknya terasa berat, ada solusi?
A: Cara yang paling mulia ialah menabung, namun ada juga opsi kedua dimana kau boleh memainkan game bajakan, namun suatu waktu ketika sudah mempunyai uang maka dibutuhkan untuk "melunasi" hutang ketika kau memainkannya di versi bajakan, yakni dengan membeli versi aslinya.
 |
| Saya sendiri bukan seorang gamer, tapi bukan berarti membajak game ialah tindakan terpuji |
Sebenarnya tidak sulit untuk berkomitmen berhenti memainkan game bajakan. Di luar sana developer indie dengan bahagia hati menawarkan saluran game buatannya ke publik untuk dimainkan gratis, semata-mata dalam rangka promosi.
Kamu juga sanggup mengikuti halaman terkait game, mereka sering membagikan tautan giveaway yang berisikan game-game terkenal.
Pada balasannya mengakibatkan Indonesia sebagai negara yang sempurna bagi industri game tidaklah mudah. Tetapi setidaknya sanggup dimulai dari mindset untuk mengedepankan eksistensi game original.
Tidak instan, proses peralihan memang butuh waktu. Namun akan ada pujian tersendiri ketika kau berhasil melewatinya.
Punya opini seputar ori dan bajakan? Tulis di komentar!