- Animasi merupakan fitur kosmetik yang menciptakan sistem operasi tampak lebih interaktif dan menarik. Tak heran OS modern ibarat Android kian memperbanyak animasi di setiap lini tampilannya.
Keberadaannya menciptakan transisi dari satu belahan ke belahan lain terlihat rapi dan modern, dengan kata lain mengisi kekosongan (gap) sehingga menghasilkan penampilan OS yang tidak kaku.
Tetapi sayangnya, pada ketika itu juga jeroan smartphone bekerja lebih keras yang pada akibatnya mengurangi daya baterai lebih banyak.
Itulah sisi negatif dari animasi yang mungkin jadi materi pertimbangan kau untuk menonaktifkannya. Jika tertarik, berikut panduannya:
Sebelum memulai, pastikan kau telah mengaktifkan Developer Options. Karena opsi mematikan animasi hanya ada disana.
Setelah itu, buka Developer options yang terdapat di sajian Settings.
Gulir ke bawah secara perlahan hingga kau menemukan sajian Window animation scale, Transition animation scale, dan animator duration scale.
Satu per satu kau ubah ke opsi Animation off.
Sampai akibatnya ketiga sajian tadi tampak ibarat ini.
Selepas itu kau akan mencicipi sedikit perbedaan dari visual Android. Tidak ada lagi animasi transisi antar jendela, membuka atau menutup aplikasi.
Bisa dikatakan 90% animasi di OS tidak muncul lagi. Dengan demikian proses aplikasi berjalan lebih cepat alasannya ialah delay yang biasanya diisi animasi telah dinonaktifkan. Namun ada sejumlah kecil aplikasi (biasanya bloatware) yang tetap memakai animasi.
Sensasi tampilan smartphone jadi terasa datar, kaku, ibarat mirip kurun OS Symbian dan Java. Tetapi seharusnya tak duduk kasus bila kau tidak mengutamakan performa visual. Sebab dampaknya smartphone jadi lebih cepat dan tentunya baterai lebih tahan lama.
Saya sendiri telah mencobanya dan memang benar-benar menghemat baterai!