- Facebook menjadi rumah bagi milyaran orang untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi jarak dan tempat. Di satu sisi ia menjadi sarana yang bermanfaat, namun sejumlah orang menggunakannya untuk menciptakan postingan dengan embel "clickbait".
Clickbait sendiri yaitu istilah untuk menggambarkan konten yang sifatnya mengumpan seseorang untuk membuka halaman tersebut.
Ironisnya clickbait hanya memakai judul sensasional demi menarik banyak klik tanpa memperhatikan dapat dipercaya dan kualitas konten.
Oknum pemilik web sengaja menentukan judul yang diperlukan menciptakan orang tertarik untuk melaksanakan klil. Disamping itu, kadang juga ditambahkan caption atau gambar yang mendukung judul tersebut.
Beberapa tahun belakangan kita memang sanggup dengan gampang menjumpainya di News Feed Facebook. Misalnya menyerupai ini:
Dari ketiga pola di atas, sanggup disimpulkan masing-masing punya judul yang sifatnya menghasut dan kontroversial. Bisa juga mengakibatkan rasa ingin tahu tanpa memperhatikan korelasinya.
Ditambah lagi label untuk meminta pembaca membagikan konten tersebut, terlepas dari benar atau tidaknya. Lagi-lagi si pembuat konten clickbait diuntungkan dengan jumlah klik yang banyak, bersamaan dengan itu penyesatan menggelora di jagat maya.
Facebook terapkan algoritma baru
Kamis kemarin pihak Facebook menerapkan algoritma baru yang fokus untuk memberantas konten clickbait di News Feed penggunanya.
"Orang-orang telah menyampaikan kepada kami bahwa mereka lebih suka melihat beritayang otentik. Itu sebabnya kami telah bekerja keras untuk memahami jenis berita/cerita yang diposting apakah orisinil dan otentik, sehingga kami sanggup menunjukannya kepada pengguna di News Feed."Facebook secara manual telah mengklasifikasikan puluhan ribu judul konten untuk diuji oleh algoritma gres ini. Konten yang terdeteksi memakai headline clickbait datanya akan disimpan oleh Facebook sebagai materi penilaian.
 |
| Semakin terkenal clickbait maka semakin besar kemungkinan ia dianggap spam |
Semakin sering clickbait muncul, maka sebuah halaman atau situs akan dianggap spam. Semakin sering clickbait dibagikan maka semakin besar "hukuman" yang diberikan Facebook. Bahkan dengan mengganti alamat atau halaman tidak menciptakan spammer lepas dari konsekuensi.
Sebenarnya ini bukan pertama kali Facebook menerapkan sistem anti-clickbait. Namun algoritma yang dirilis ini jauh lebih tepat dan diperlukan sanggup memfilter situs kredibel dan situs clickbait.
Terkait seberapa besar efektivitas algoritma anti-clickbait, kita sebagai pengguna yang akan merasakannya.
 |
| Well played Facebook |
Sumber: Tech Crunch