- WiFi adalah jaringan nirkabel paling terkenal untuk penggunaan internet, terhubung antara satu perangkat dengan perangkat lain dimana saja selama masih dalam jangkauan sinyal.
Ketika ada suatu hotspot, kita hanya perlu menyambungkan ponsel atau komputer dengan hotspot tersebut. Setelah terhubung barulah proses transfer data bisa dimulai dan disanalah gelombang sinyal WiFi bekerja dengan hebatnya.
Meski tidak secepat internet kabel, WiFi punya kelebihan mengenai aksesibilitas ihwal bagaimana sinyal itu dikala sedang bekerja dalam ruang bebas.
Sebuah penelitian berjulukan Touch Research Project yang dilakukan oleh Universitas Newcastle berhasil mengabadikan sinyal WiFi dikala ia tengah bekerja. Mereka menyebutnya Lightpainting WiFi.
Dalam proyeknya, tim memakai teknik fotografi yang telah dibenamkan sensor RSSI untuk menangkap visualisasi WiFi yang tak kasat mata. Hasil foto-foto dari sensor ini disebut ethereal digital oleh penciptanya.
Skenario pengambilan gambar mengambil latar penggunaan sehari-hari dan ruangan studio. Hasil foto pertanda keindahan tersendiri, gelombang terlihat menyerupai ledakan halus dari perangkat yang terhubung.
Kuat lemahnya sinyal sanggup dilihat dari warnanya. Semakin merah pertanda sinyal yang kuat, sementara kondisi sinyal berwarna biru mengindikasikan gelombang yang lemah.
Berikut beberapa citra visual sinyal WiFi yang diambil dari Pocket-Lint:
Seperti semburan saja. |
WiFi bergerak menuruni tangga. |
Ketika seorang memakai smartphone yang terhubung WiFi. |
Sinyal WiFi akan menyeruak apabila ada objek yang menghalanginya. |
Seolah hidup, WiFi hanya bergerak pada ruang hampa. |
Ledakan indah. |
Penampakan dikala sinyal WiFi hanya terhubung saja, tidak mengakses internet. |
Bayangkan di kamar teman ada menyerupai ini. |
Smartphone akan menarik sinyal WiFi yang paling kuat. |
Kondisi dimana beberapa perangkat sedang terhubung pada satu hotspot. |
Seperti lukisan. |
Mencoba bermain-main dengan sinyal WiFi. |
Indah bukan?
Hal yang harus teman ketahui juga, sinyal WiFi akan lemah jikalau harus menembus objek keras. Terlebih lagi jikalau itu yakni tembok beton, sinyal cenderung tidak bisa menembusnya.
WiFi juga terpengaruh oleh gaya gravitasi namun tidak ada efeknya jikalau ia berada di Bumi. Kecuali jikalau sinyal WiFi berada akrab lubang hitam (blackhole), akhir adanya gravitasi yang amat kuat maka sinyal akan dibelokan dan masuk ke dalamnya.
Hal yang paling banyak besar lengan berkuasa ialah jarak. Semakin akrab dengan hotspot maka semakin cepat transmisi antar perangkat. Ketika menembus tembok, kekuatan sinyal akan menurun, maka dari itu fungsi router amat diharapkan dalam kasus ini.
Atau setidaknya jangan biarkan antar ruangan tertutup rapat. Beri sedikit celah supaya gelombang WiFi bisa masuk.
Nah, semoga informasi tadi menambah wawasan teman :)