-Ada perbedaan spesifik antara developer papan atas dengan developer indie. Developer game terkemuka menyerupai Ubisoft, Activision, atau EA tidak perlu repot merilis versi Alpha. Bahasa kasarnya apapun yang mereka rilis, niscaya ramai dibeli. Namun tidak demikian dengan game indie yang harus memperlihatkan versi Alpha secara cuma-cuma supaya bisa mencari eksistensi.
Baik, kali ini saya akan membahas game racing berjudul Rose Racer. Seperti pada judul di atas, game ini masih tahap pre alpha demo yang berarti belum sepenuhnya dirilis. Hanya versi uji coba saja.
Rose Racer sendiri memakai latar yang sama menyerupai film animasi Toy Story dimana mainan sanggup "hidup" ketika pemiliknya sedang tidak ada. Dikisahkan ada 2 orang kakak-beradik yang mendapat kendaraan beroda empat mainan gres dan berencana untuk meluncurkan kendaraan beroda empat mainannya ke arena balap mini. Di ketika planning tersebut segera terlaksana, mereka harus pergi keluar sebab suatu urusan.
Selanjutnya dalam keadaan "vakum" pengawasan, kedua mainan tersebut menjadi hidup layaknya insan (dalam ukuran kecil tentunya).
Kira-kira itulah yang tampil di awal permainan. Selanjutnya sahabat akan melaksanakan "test drive" sekedar untuk menjajal track dan mengontrol mobil. Rose Racer tidak memperlihatkan kebebasan penuh kepada gamer untuk menikmati setiap event dalam permainan, bisa dikatakan versi ini hanya sebagai perkenalan, bukan hiburan.
Screenshot
 |
| Sebenarnya mempunyai konsep yang menarik. Seolah berada di dunia para raksasa menciptakan apapun bisa dijadikan arena untuk tabrak kecepatan |
 |
| Sistem Random Box yang menyerupai dengan Crash Team Racing sanggup membantu mempertahankan posisi atau mendahului lawan dengan mudah |
 |
| Berkat Unreal Engine 4, Rose Racer bisa memperlihatkan kualitas visual yang indah |
 |
| Tidak ada dramatisasi, semuanya terlihat monoton... bahkan membosankan |
 |
| "Perkenalkan, saya ialah bug. Aku akan mengganggu permainanmu" |
Trailer
Download Rose Racer Alpha
Rose Racer memperlihatkan donasi keyboard untuk singleplayer dan joystick untuk multiplayer. Maksimal pemain yang diizinkan ialah 4, namun yang menciptakan saya galau ialah jumlah aksara yang tersedia hanya 2. Apakah akan memakai aksara yang sama? Entahlah, belum saya coba.
Keanehan game ini muncul semenjak tampilan startup. Frame rate tidak lebih dari 8fps. Sedangkan ketika ini game frame rate berada di kisaran 20fps, sahabat bisa lihat di screenshot di atas. Tidak terang apakah game ini terlalu berat atau memang komputer saya kurang kuat. Namun dilihat dari logika, untuk ukuran Unreal Engine 4, seharusnya game ini bisa berjalan lancar bahkan di PC low-med sekalipun.
Seperti sudah dijelaskan tadi, Rose Racer - Alpha hanya sekedar menjadi media branding bagi developer untuk memperkenalkan proyek mereka, nyaris tidak ada hiburan yang bisa dinikmati. Semoga versi full sanggup memaafkan history jelek Rose Racer.
 |
| My reaction when finished the game |