-Ada bermacam-macam software yang secara spesifik mengkhususkan diri untuk berkecimpung mengolah konten video. Beberapa waktu kemudian saya telah memposting 5 software terbaik dan gratis untuk mengedit video.
Kali ini saya akan menawarkan tutorial sederhana bagi pengguna Adobe After Effects, khususnya bagi teman yang masih gres dalam penggunaan software yang masih satu keluarga dengan Photoshop ini.
Kumpulan data yang akan dihadirkan pada video selama proses pengeditan biasa disebut Project. Tentu saja file project belum sanggup dikatakan file video.
Ibaratnya menyerupai membangun rumah, kalau belum simpulan dibangun maka belum layak ditinggali.
Nah, pada editor video yang beredar kebanyakan menawarkan opsi Export, yakni untuk mengeluarkan hasil video.
Namun pada After Effects, teman tidak akan menemukan tombol export.
 |
| Ketika udah ngedit tapi ga nemuin tombol 'Export'. |
Mengapa demikian?
Karena After Effects software editor video yang sangat kompleks. Sering digunakan untuk mengimplementasikan konten 3d dalam video.
After Effects hanya menyediakan opsi Render yang kurang lebih sama saja menyerupai Export.
Berikut ini yaitu tutorial cara me-render video yang telah diedit di After Effects. Saya memakai After Effects CC 2014.
Cara Render (Export) Video dari After Effects
1. Jika video telah simpulan diedt, klik sajian Composition kemudian pilih Add to Render Queue atau cukup shortcut keyboard CTRL + M
2. Klik bab Output To untuk memilih lokasi penyimpanan video sehabis simpulan dirender. Sobat juga sanggup mengatur format video di Output Module
3. Klik Render kemudian tunggu sampai selesai. Akan ada bunyi semacam bel saat proses render video selesai
Project After Effects telah diubah menjadi video dan sanggup diputar dengan media player:
Praktis bukan?
After Effects sanggup me-render lebih dari satu project file, ia sanggup mengolahnya secara bergantian. Tentu tetap dengan estimasi waktu yang sama menyerupai di-render satu per satu.
Perlu diketahui juga bahwa selama rendering, hardware teman bakal bekerja lebih keras. Apalagi kalau banyak elemen dalam video tersebut.
Komponen menyerupai CPU (processor) dan RAM punya andil paling besar dalam pengerjaan ekstra ini. Tentu saja kalau tipe hardware yang teman miliki tergolong tinggi semisal i7 SkyLake dan Corsair DDR4, rendering berjalan lebih optimal.
 |
| Yang gua lakukan saat proses rendering terlalu lama. |
Namun apabila spesifikasi komputer teman tergolong pas-pas'an, maka bersabarlah alasannya yaitu progress rendering terasa lebih lama. Serta menciptakan agenda lain yang juga sedang berjalan menjadi sedikit lag.
Semoga membantu...